Semua pemilik, pengembang maupun penghuni sebuah bangunan gedung yang menjadi tempat tinggalnya indah, asri, cantik, sehat dan nyaman serta awet, sehingga dapat ditempati dalam jangka waktu lama. namun realitasnya banyak bagian bangunan yang mudah rusak bahkan runtuh yang menyebabkan penghuni maupun pemilik harus melakukan perbaikan atau dilakukan pembangunan kembali jika kerusakan cukup arah. Penyebab kerusakan pada bangunan dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain faktor usia, gempa, kualitas bahan, metode kerja dan pengaruh cuaca.
Untuk itu perlu langkah-langkah perawatan dan perbaikan agar kerusakan tidak semakin parah dan tetap dapat dipergunakan dengan aman dan nyaman. Adapun penyebab kerusakan pada rumah atau bangunan gedung sebagai berikut:
a. Faktor usia
Penyebab utama kerusakan rumah atau gedung yaitu faktor usia bangunan tersebut. Semakin bertambah usia bangunan, maka kekuatan dan ketahanannya semakin berkurang atau menurun. Untuk mengantisipasi kerusakan akibat usia bangunan maka perlu dilakukan antisipasi dengan jalan melakukan perawatan dan kontrol secara rutin dan berskala ( kontrol 3-5 tahun sekali) agar tidak terjadi kerusakan yang berkelanjutan terutama pada struktur bangunan yang menyebabkan terjadinya perlemahan pada bagian konstruksi atau bahan bangunan tersebut.
b. Faktor perawatan dan pemeliharaaan
Perawatan yang dilakukan seara rutin dan berkala akan membantu mengurangi resiko kerusakan yang berkelanjutan. Melakukan perawatan maka penghuni, pemilik maupun kontraktor harus memahami metode kerja perawatan tersebut karena setiap bagian pekerjaan membutuhkan cara yang berbeda sesuai dengan bahan atau medianya. Perawatan pada lantai keramik pada daerah basah dan daerah kering, misal lantai keramik pada kamar mandi harus selalu diusahan selalu bersih dan kering agar tidak terjadi kotor yang menyebabkan lumut. Sedangkan lantai kerami pada daerah kering jarang terdapat lumutan namun perlu dilakukan perawatan secara rutin agar terhindar dari noda yang melekat.
c. Perencanaan dan pelaksanaan
Proses perencanaan dan pengerjaan awal yang kurang baik dapat menyebabkan kerusakan lebih cepat, misalnya kesalahan perencanaan pada perhitungan konstruksi pondasi, kolom atau struktur lainnya maupun proses pencampuran dan komposisi spesi yang dibuat kurang sempurna. Demikian juga pada pekerjaan kusen, atap dan lainnya yang mempunyai pengaruh terhadap keawtan dan ketahanan bangunan. Di samping bahan mahal tetapi metode kerja juga harus dilaksanakan dengan benar.
d. Kualitas bahan bangunan
Berikutnya pemilihan dan pengambilan bahan harus dituntut yang berkualitas dan kekuatannya, jadi tidak hanya harganya mahal karena tidak ada jaminan utnuk mkualitas. Untuk memilih dan menetapkan bahan maka harus disesuaikan dengan fungsi dan komponen pekerjaan yang akan dikerjakan seperti pasir untuk pekerjaan pasangan batu bata atau plesteran akan berbeda dengan pasir yang akan digunakan untuk pekerjaan beton. Demikian juga pada kontruksi kayu untuk kusen akan berbeda dengan kayu yang dipakai untuk rangka atap.
e. Bencana alam
Bencana alam yang dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan gedung atau rumah tinggal antara lain, gempa, banjir, puting beliung. Sedangkan bencana yang lain yaitu kebakaran, tertimpa pohon dan lain-lain.
Agar kerusakan akibat kejadian di atas tidak menimbulkan masalah maka perlu adanya perhitungan baik terhadap bangunan untuk mengantisipasi gempa dan banjir yaitu bangunan tahan gempa agar bangunan tetap kuat dan utuh. Demikian juga untuk untuk antisipasi terhadap kebakaran dengan menyediakan tabung pemadam kebakaran pada tempat-tempat tertentu dan melokalisir pohon dan tiang listrik atau memberikan pengamanan.
Severity: Notice
Message: Trying to get property of non-object
Filename: blog/index.php
Line Number: 62