Rumah Gadang adalah sebutan untuk rumah tradisional Minangkabau. Rumah ini terbilang unik karena bentuknya yang tampak menyerupai sebuah kapal dengan meruncing di kedua sisi kiri dan kanannya. Masih banyak keunikan yang lainnya. Semua aspek dibuat dengan baik dan memiliki makna dan filosofi tersendiri. Jadi semua hal selalu memalui proses meniru dan belajar dari lingkungan alam sekitar. Tak terkecuali ketika membangun tempat tinggal.
Atap Rumah Gadang
Bagian atap biasanya terbuat dari ijuk yang dijalin, kemudian ujungnya meruncing membentuk gonjong. Pemakaian ijuk sebagai simbol bahwa Rumah Gadang ramah lingkungan. Bentuk atap seringkali diasosikan mirip dengan tanduk kerbau.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa atap rumah gadang meniru Siriah Basusun (daun sirih yang disusun). Hal ini melambangkan rumah gadang sebagai tali penyambung silaturahim dan kekeluargaan. Sebagaimana sirih yang biasanya digunakan sebagai simbol penyambung silaturahim.
Bangunan Rumah Gadang
Rumah Gadang dengan bentuk segi empat memanjang ini hampir semua bahagianya terbuat dari kayu dan hasil alam lainnya. Dinding, lantai, tangga, loteng dll. Rumah Gadang dipercaya tahan gempa. Tekonologi mutakhir yang digunakan sejak abad lalu ini berupa pasak.
Rumah Gadang aslinya tidak menggunakan paku untuk merekatkan dan menyambungkan dua bahagian kayu. Namun menggunakan pasak. Jadi saat terjadi gempa, Rumah ini berayun mengikuti ritme gempa. Jadi saat gempa rumah ini tidak akan roboh. Bangunan Rumah Gadang digambarkan memiliki ruang ganjil antara 3 hingga 11. Diantaranya terdapat ruangan lepas dan kamar-kamar. Jumlah kamar bervariasi tergantung besar kecilnya keluarga yang bernaung di rumah tersebut. Selain orang tua, hanya anak perempuan yang berhak mendapat kamar.
Ukiran Rumah Gadang
Untuk menambah unsur seni. Pada dinding Rumah Gadang biasanya dibuat ukiran-ukiran denan motif asli minangkabau. Motif-motif ini kebanyakan terinspirasi oleh alam, misalnya kaluak paku, itiak pulang patang, dll. Setelah itu ukiran akan dicat dengan warna warna khas minangkabau, kombinasi merah, hitam, kuning dan hijau.
Bagian Depan Rumah Gadang
Rumah gadang selalu dibuat tinggi menyerupai rumah panggung, tujuannya agar ruang dibagian bawah bisa digunakan. Pada bagian depan dibuatkan tangga. Pada zaman dahulu dibagian bawah tangga ada batu dan cibuak untuk mencuci kaki. Rumah gadang kebanyakan memiliki kolam ikan di depan rumah. Selain untuk memelihara ikan, kolam merupakan sumber air yang vita untuk kegiatan sehari-hari, mandi dan mencuci.
Rangkiang Rumah Gadang
Selain kolam, di bagian halaman kita akan melihat bangunan tinggi dan ramping bergonjong. Bangunan dengan 4 hingga 6 tiang dan pada salah satu sisi dibuatkan pintu kecil. Bangunan ini dinamakan Rangkiang. Rangkiang adalah simbol survival masyarakat minangkabau. Ada banyak macam rangkiang dan setiap rangkiang punya fungsi masing masing. Meskipun sama-sama tempat penyimpanan padi, Ada rangkiang yang berisi padi Abuan (bibit). padi untuk makan sehari-hari, padi untuk persiapan masa paceklik dll sebagainya.
Demikianlah kekayaan Budaya Minang dan masih banyak lagi nilai nilai filosofi yang bisa kita pelajari dari bangunan apik khas Ranah Minang ini. Jangan khawatir, apapun bentuk atap rumah adat yang ada di nusantara, misalnya berbentuk limasan, pelana bahkan rumah gadang, genteng metal Rainbow tetap fleksibel mengikuti bentuk atap dan tentunya tahan akan goncangan gempa. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat berkreasi!
Severity: Notice
Message: Trying to get property of non-object
Filename: blog/index.php
Line Number: 62