Tradisi perayaan kemerdekaan RI di berbagai daerah

On 2019-08-16, in Info, by editor

Setiap tanggal 17 Agustus, biasanya ada berbagai kegiatan seperti lomba, festival, bahkan pertunjukan seni yang digelar sebagai bentuk perayaan dan rasa syukur masyarakat atas kemerdekaan Indonesia. Menariknya, di beberapa daerah sejumlah kegiatan tersebut  menawarkan hiburan dan keunikan yang sulit ditemukan di tempat lain.

Berikut ini ada kegiatan unik di berbagai daerah pada hari kemerdekaan Indonesia yang harus Anda ketahui:

Lomba Dayung, Banjarmasin

Di Kalimantan Selatan, tepatnya di daerah Banjarmasin ada sebuah peryaaan tradisional hari kemerdekaan. Setiap tanggal 17 Agustus diadakan lomba dayung di Sungai Marta Pura. Dalam lomba ini, peserta yang terdiri dari 10 orang/ perahu diharuskan menempuh jarak 500. Hadiah dari lomba ini merupakan uang tunai dan piala bergilir yang diberikan langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan.

Pacu kuda, Tanah Gayo, Aceh

Pacu kuda atau pacu kude dalam bahasa Gayo sebenarnya telah menjadi hiburan rakyat jauh sebelum Belanda datang. Mengacu pada buku Pesona Tano Gayo karya AR Hakim Aman Pinan, dikutip Kompas, pacu kude biasanya digelar setelah musim panen atau sekitar Agustus. Nonton pacu kuda juga bisa menjadi alternatif saat liburan ke Aceh, lokasinya berada di di Belang Bebangka, Aceh Tengah. Acara ini digelar selama tujuh hari berturut-turut dan bisa ditonton oleh siapa saja.

Telok abang, Palembang

Warga Palembang, Sumatera Selatan, memiliki tradisi yang cukup unik bernama telok abang. Telok artinya telur dan abang berarti merah. Jadi, telok abang adalah telur ayam atau telur bebek rebus yang berwarna merah dan ditancapkan pada miniatur perahu, pesawat terbang, mobil-mobilan, dan becak yang terbuat dari jenis kayu gabus.

Tradisi mainan telok abang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda dan selalu ada saat merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Mainan ini juga sering muncul di pasar malam di pinggiran Sungai Musi.

Lomba estafet obor, Semarang

Di Semarang, ada lomba lari malam hari sambil membawa obor. Lomba ini bisa diikuti siapa saja, baik laki-laki, perempuan, anak-anak maupun orang dewasa. Bagi warga Semarang, lari membawa obor menjadi simbol semangat yang harus tetap diperjuangkan demi kemerdekaan Indonesia.

Lomba sampan, Bima

Untuk merayakan hari kemerdekaan, warga Desa Sangiang, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, menggelar lomba sampan layar tradisional. Jalur yang ditempuh mulai dari Pulau Sangiang dan berakhir di dermaga dengan jarak tempuh sekitar tujuh mil, melintasi laut Flores dan menaklukkan ganasnya ombak selat Gilibanta.

Baritan, Malang

Bagi warga malang, Tradisi Baritan merupakan tradisi wajib yang harus dijalankan setiap tanggal 17 Agustus. Tradisi ini merupakan salah satu bentuk syukur dan terima kasih pada jasa para pejuang. Berbagai pesan moral perjuangan dan kemerdekaan disampaikan dalam sambutan dari berbagai pihak, acara pun ditutup dengan makan bersama sambil duduk lesehan.

Bola Api Dari Cirebon

Terdengar horor ketika mendengar bola api Cirebon. Tetapi itu memang ada dan dimiliki Cirebon. Tradisi ini selalu diselenggarakan setiap tahunnya untuk menyambut HUT kemerdekaan RI. Tradisi menjelang HUT RI ini turun temurun diselenggarakan sebagai tradisi yang sakral dan dinanti-nantikan. Permainan ini sama dengan permainan sepak bola pada umumnya. Hanya saja bola yang dimainkan ini terbuat dari kelapa yang sudah dilumuri minyak tanah dan disulut dengan api panas yang menyala.

Kemerdekaan di Yogykarta

Upacara bendera bergaya prajurit kratonyang digelar di jalan utama Dukuh Banyuurip tidak hanya diikuti oleh para prajurit kraton saja, masyarakat biasa dengan penuh suka cita pun turut memeriahkan acara ini. Selain sebagai bentuk rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia, Upacara ini juga digelar untuk mengenang jasa para prajurit yang gugur saat melawan penjajah di masa lalu. Setelah upacara pengibaran bendera selesai, acara dilanjutkan dengan kirab keliling kampung sebagai bentuk rasa syukur kemerdekaan bangsa Indonesia sejak tahun 1945. Setelah itu acara ditutup dengan pembagian tumpeng dan makan bersama warga sebagai bentuk kebersamaan dan persatuan.

Pawai Mobil Hias, Medan

Untuk memeriahkan kemerdekan republik Indonesia, Medan punya cara tersendiri setiap tahunnya. Masyarakatnya menggelar pawai mobil yang dihias dengan berbagai macam kreatifitas dan warna-warna yang mencolok. Pawai ini biasanya diikuti oleh kurang lebih 50 peserta dan diikuti oleh berbagai macam instansi sebagai ajang promo kota Medan. Tidak hanya mobil-mobil hiasan saja, biasanya pawai ini juga dikawal oleh grup drum band yang semakin memeriahkan pawai itu sepanjang jalan. Pawai ini biasa berpusat di lapangan Merdeka, Medan.

Clearance PromotionBuy NowSpecial DiscountPromo Decra
Order Now Informasi tehnik Join Us