Bentuk dasar atap yang paling populer adalah atap limas (hip roof), atap pelana (gable roof), datar (flat roof), dan atap sandar (shed roof). Tiga bentuk pertama relatif lebih jamak diaplikasikan dari yang terakhir. Atap sandar lebih banyak diterapkan pada gudang, kabin, dan sejenisnya. Pada rumah tinggal kebanyakan diaplikasikan pada bangunan tambahan yang menempel pada bangunan utama, seperti teras, selasar, atau garasi. Namun belakangan, atap sederhana ini banyak diterapkan pada bangunan utama seperti hunian minimalis dan modern. Lanjutkan membaca artikel ini karena Rainbow akan mengupas lebih jauh tentang karakteristik dan cara membangun atap sandar.
Karakteristik Atap Sandar
Atap sandar (shed roof) atau sering juga disebut atap sengkuap adalah model atap dengan bagian atas menyandar atau menempel pada dinding. Mungkin karena itulah dinamai atap sandar. Konstruksi utama atap sandar sebagai tumpuan beban menggunakan kuda-kuda (½ kuda-kuda) dengan sudut kemiringan berkisar antara 20?-40? sesuai selera atau kondisi lingkungan. Misalnya, untuk memperlancar aliran air hujan atau jatuhnya salju, kemiringan atap sengkuap biasanya dibuat lebih curam. Namun sudut kemiringan juga tergantung pada jenis material atap. Untuk genteng tanah liat atau keramik, sudut atap bisa berkisar antara 30?-40?; untuk atap lembaran, seperti asbes atau metal, sudut atap bisa lebih kecil, sekitar ±20?-25?. Konstruksi setengah kuda-kuda, terutama bagian tepi, dapat diganti dengan sopi-sopi (gunungan) berbentuk segitiga siku-siku. Konstruksi atap sandar bisa dibuat dua sisi saling berhadapan (monitor shed), di mana kedua atap menyandar pada dinding yang sama namun dengan tinggi berbeda. Dua atap sandar juga bisa dibuat saling membelakangi (butterfly shed atau atap kupu-kupu). Pada daerah iklim tertentu, terutama yang sedikit curah hujan, atap kupu-kupu dimanfaatkan untuk menampung air hujan, yaitu pada pertemuan bagian bawah atap. Model atap yang simpel ini dapat dikombinasikan dengan jenis atap yang lain.
Cara Membangun Atap Sandar
Sebenarnya cara membangun atap sandar dengan bentuk dasar miring satu sisi tidak jauh berbeda dengan pengerjaan atap pelana ataupun limas (perisai). Setelah pekerjaan pasangan dinding, plesteran dan acian selesai, dapat dilakukan pemasangan kuda-kuda dilanjutkan bagian-bagian rangka atap di atasnya (balok nok, gording, kasau, dan reng) disesuaikan jenis penutup atapnya. Tahap akhir adalah memasang penutup atap dilanjutkan finishing. Namun demikian ada hal-hal khusus yang perlu diperhatikan dalam membangun atap sandar, terutama berkaitan dengan konstruksi dinding dan/atau rangka atap.
• Kuda-kuda (½ kuda-kuda) dapat digantikan dengan sopi-sopi struktur di atas dinding yang berfungsi untuk menopang atap. Untuk bagian tepi bangunan yang terekspos dan terpengaruh cuaca luar, sebaiknya digunakan sopi-sopi. Namun untuk konstruksi bagian tengah (jika bangunan cukup lebar) harus ditentukan jenis kuda-kuda yang akan menjadi tumpuan balok nok (bubungan) dan gording pada bagian tersebut.
• Pertimbangkan pemilihan material untuk kuda-kuda maupun sopi-sopi. Pastikan sesuai dengan bentang bangunan. Bisa dipilih material kayu, beton bertulang, baja konvensional (baja berat), atau baja ringan. Bisa juga kombinasi beberapa material. Misalnya, kuda-kuda dan gording dari kayu, sedangkan usuk dan reng dari baja ringan; atau kuda-kuda dan gording menggunakan baja berat, usuk dan reng dari kayu atau baja ringan. Sementara untuk sopi-sopi dan bagian dinding yang ditinggikan (dinding sandar) setidaknya digunakan pasangan bata dengan struktur beton bertulang. Hal ini untuk menjamin kekuatannya sebagai tumpuan bagi balok nok dan gording.
• Pada dinding yang ditinggikan (dinding sandar) maupun sopi-sopi dapat ditempatkan lubang ventilasi atau pencahayaan alami. Namun, jika dinding berorientasi ke barat, pertimbangkan kembali rencana tersebut, karena akan memberikan dampak panas lebih besar pada ruang dalam. Jika perlu pertimbangkan untuk mengganti arah kemiringan atap sehingga bagian dinding yang ditinggikan berorientasi ke timur. Orientasi lain yang ideal adalah utara-selatan.
• Pastikan pada semua sisi atap dibuat teritisan yang cukup lebar, terutama pada bagian atap yang tinggi. Perpanjangan atap utama tersebut sangat berguna untuk melindungi dinding dan/atau bukaan di bawah atap, terutama dari tempias air hujan dan sengat.
Demikian informasi dari Rainbow tentang karakteristik dan cara membangun atap sandar. Semoga bermanfaat.
Severity: Notice
Message: Trying to get property of non-object
Filename: blog/index.php
Line Number: 62