Curah hujan yang tinggi dapat memicu berbagai masalah seperti banjir dan kerusakan pada bangunan rumah. Beberapa hal yang kerap ditemui di rumah adalah masalah atap bocor, dinding lembab, korsleting listrik, dan beberapa risiko lain yang dapat membahayakan penghuni rumah. Penyebab kebocoran umumnya terkait dengan desain awal saat merencanakan atap rumah tersebut. Beberapa faktor penting terkait dengan perencanaan dan teknik pemasangan sering tidak dilakukan sesuai dengan ketentuannya seperti sudut kemiringan atap.
Beberapa penyebab bocor yang sering terjadi pada atap rumah:
1. Atap terlalu landai. Faktor kemiringan atap harus diperhatikan agar air dapat segera dialirkan ke bawah, atap yang terlalu landai akan menyebabkan air lambat turun ke bawah.
2. Penutup atap tidak rapi. Biasanya terjadi pada bahan penutup yang terbuat dari tanah liat karena teknik pemasangan genteng yang disusun satu per satu dan apabila tidak rapi penyusunannya maka akan mengakibatkan adanya celah diantara genteng tersebut yang mengakibatkan bocor.
3. Adanya bumbungan, jurai dalam, dan sambungan atap. Potensi kebocoran atap rumah sering terjadi pada pertemuan atap seperti perabung atau bumbungan, jurai dalam dan sambungan atap.
4. Retak rambut pada dak beton. Retak rambut pada beton sering terjadi karena kualitas campuran beton kurang baik saat pengerjaannya sehingga rapuh, bisa terjadi pergantian suhu dan cuaca. Adanya celah atau retak kecil pada dak beton, jika terkena air hujan terus menerus bisa membuat air meresap dan berkumpul di dalam beton dan merembes ke bawah.
5. Talang yang tidak sempurna. Jika kemiringan talang horizontal memenuhi syarat maka air tidak akan tergenang dan bisa langsung menuju lubang buangan vertikalnya. Masalah akan timbul apabila talang tidak mampu menampung air dari atap. Hal ini terjadi karena ukuran talang yang terlalu kecil sehungga air akan menggenang dan bisa membuat air meluap dan mencari jalan keluar yang berpotensi terjadi kebocoran.
Agar kerusakan pada bangunan rumah, khususnya bagian atap tidak berlanjut, tentu harus segera diatasi dengan baik. Untuk itu perlu jurus merawat rumah agar kerusakan dan kebocoran tidak terus terjadi.
1. Periksa kondisi atap rumah, ini berguna untuk melihat apakah genteng dan atap perlu mendapatkan perbaikan atau tidak. Cek apakah pada atap rumah terdapat retakan atau sambungan antara genteng ada yang lepas. Bila ada retakan, Anda bisa memberikan waterproof untuk menutup semua retakan yang ada. Bila ada sambungan genteng atau asbes yang lepas, Anda tinggal menyusun kembali sambungan tersebut agar air hujan tidak bisa masuk dari sela-sela sambungan yang lepas. Sebaiknya pengecekan atap rumah di lakukan dua sampai tiga bulan sekali, untuk mengantisipasi terjadinya hujan sewaktu-waktu.
2. Setelah atap rumah diperiksa dan mendapatkan perbaikan, selanjutnya adalah memeriksa bagian plafon rumah. Bila plafon rumah Anda terbuat dari beton periksa apakah ada rembesan yang berasal dari atap rumah. Hindari genangan air yang ada pada dak atas, agar air tidak bisa rembes menuju plafon. Bila plafon rumah Anda terbuat dari triplek atau gypsum cek apakah ada tanda bekas air yang terlihat pada plafon. Biasanya kerusakan plafon terlihat dari adanya tanda air pada plafon. Segera perbaiki atau ganti plafon rumah bila ada kerusakan. Jika plafon rusak dan lembab dibiarkan terus menerus, akibatnya akan fatal. Plafon bisa ambruk dan membahayakan anggota keluarga, jika ini terjadi akan memerlukan perbaikan ekstra dengan biaya yang lebih banyak lagi.
3. Perhatikan sudut kemiringan genteng untuk memaksimalkan kemampuan genteng dalam menghadang air hujan. Pada genteng keramik sudut kemiringan yang dibutuhkan adalah sekitar 30 derajat, sedangkan untuk atap asbes butuh sekitar 15 derajat. Jika sudut kemiringan genteng tidak diperhatikan dengan baik, maka air hujan yang di sertai angin bisa masuk melalui celah genteng.
4. Teras rumah juga perlu perhatian khusus, untuk melindunginya dari guyuran hujan. Anda dapat menambahkan kanopi dengan ukuran satu meter atau lebih pada teras rumah. Selain cara ini dapat menghindari air hujan masuk kedalam rumah, ini juga bisa juga melindungi lantai teras dan cat dinding rumah dari tampias air hujan dan angin.
5. Periksa saluran pembuangan air dari atap rumah. Apakah ada sampah atau dedaunan kering yang menyumbat saluran air. Bila saluran pembuangan air tersumbat, hal ini akan membuat genangan air pada dak rumah yang bisa membuat air luber dan bocor masuk kedalam rumah. Sama dengan mengecek atap rumah, pemeriksaan ini sebaiknya di lakukan dua sampai tiga bulan sekali.
Musim hujan seperti ini guyuran hujan dan terpaan angin menjadi musuh utama terhadap rumah kita. Terlebih lagi terhadap rumah yang kurang mendapatkan perawatan dengan baik. Semoga hal ini bisa membantu Anda dalam mendapatkan kenyaman di dalam rumah saat musim hujan berlangsung. Selamat beraktivitas!
Severity: Notice
Message: Trying to get property of non-object
Filename: blog/index.php
Line Number: 62