Masalah yang Sering Muncul pada Atap dan Cara Mengatasinya

On 2019-09-20, in Info, by editor

Atap adalah bagian element yang terletak di bagian paling atas pada suatu bangunan. Fungsinya adalah untuk memberi perlindungan bagi penghuni dan beberapa element yang berada di dalam ruang. Fungsi lainnya yaitu untuk memperindah tampilan bangunan karena letaknya ada di luar. Dibalik keindahan dan fungsinya yang sangat vital, atap juga sering menimbulkan masalah yang harus bisa diselesaikan dengan segera. Beberapa masalah yang sering muncul pada atap yaitu bocor. Apabila kebocoran ini terjadi pada waktu musim panas tentu tidak menimbulkan masalah yang serius. Tapi jika terjadinya di waktu musim hujan, akan membuat ruang yang ada di dalam menjadi basah dan bisa merusak beberapa element atau perabot.

Yang paling menjengkelkan, ketika kebocoran hanya memunculkan lubang dengan ukuran yang tidak begitu besar sehingga sulit dideteksi letak dan posisinya. Oleh karena itu harus dilakukan pemeriksaan secara berkala dan terus menerus paling sedikit satu tahun sekali. Teliti pada bagian bubungan, bentuk atap, talang dan pertemuan antar bentuk atap. Bagian inilah yang paling sering bocor atau lubang, Selain itu perubahan cuaca juga bisa jadi penyebab atap retak atau pecah. Jika perlu, beri lapisan anti air atau water proofing pada bagian talang dan bubungan. Demikian pula dengan kucing dan tikus yang senang berkeliaran di atas genteng, bisa membuat susnan atap menjadi tidak rapid an rusak serta ada genteng yang pecah.

Atap yang terlalu landai juga bisa menjadi penyebab terjadinya kebocoran karena air hujan yang jatuh tidak bisa mengalir ke bawah dengan cepat dan lancer. Kondisi ini akan membuat air jadi mengumpul lalu merembes dan masuk kedalam celah genteng dan beton. Oleh karena itu ketika dibuat harus punya ukuran kemiringan minimal 30 hingga 40 derajat. Jika atap tersebut memakai genteng tanah liat, ukuran kemiringannya harus lebih tinggi. Namun untuk atap dari baja ringan, asbes, seng dan sebagainya, ukuran kemiringan atap bisa dibuat lebih rendah.

Penyebab lain terjadinya kebocoran pada atap adalah kerangka atau struktur dan konstruksinya ada yang keropos. Peristiwa ini lebih sering terjadi pada kerangka yang terbuat dari bahan kayu dengan mutu yang rendah. Penyebabnya sendiri ada bermacam-macam. Misalnya karena gigitan tikus dan rayap, air yang merembes melalui celah-celah genteng dan talang, perubahan cuaca dan sebagainya.

Jika pengeroposan ini hanya terjadi di beberapa bagian saja, cara memperbaikinya tinggal diganti bagian yang keropos itu dengan yang baru. Tapi bila pengeroposan terjadi pada struktur utama dan beberapa bagian lain dengan jumlah yang banyak, maka jalan satu-satunya adalah mengganti keseluruhan bagian struktur hingga kerangka dan konstruksi. Sebab bila yang diganti hanya pada bagian tertentu saja, kekuatan kerangka dan struktur bisa berkurang.

Kemudian jika ada genteng yang melorot, kebocoran juga bisa terjadi dan dapat memunculkan lubang yang cukup besar. Tapi untungnya peristiwa melorotnya genteng ini mudah dideteksi dan cara memperbaikinya juga tidak begitu sulit yaitu tinggal memasangnya lagi pada posisi semula. Namun jika genteng yang melorot tersebut ada di bagian tengah atau atas, tentu harus dilakukan dengan hati-hati terutama ketika memanjat. Jangan sampai kaki menginjak rengn atap karena bisa membuat susunan strukturnya menjadi rusak.

Sedangkan pada bubungan yang retak, bisa ditutup dengan lapisan dari semen atau bisa memakai lembaran khusus yang bisa dibeli di toko besi atau bahan bangunan. Pilihlah yang sifatnya tahan air dan elastis agar tidak mudah retak jika ada perubahan cuaca. Perubahan cuaca ini juga dapat membuat beton menjadi retak yang menyebabkan air mudah merembes lalu masuk ke dinding. Untuk mengatasinya bisa menggunakan lapisan waterproofing khusus beton.

Clearance PromotionBuy NowSpecial DiscountPromo Decra
Order Now Informasi tehnik Join Us