Merencanakan Atap Agar Tidak Bocor

On 2020-07-02, in Info, by editor

Pada awal merencanakan bangunan seharusnya sudah memikirkan tentang pemeliharaan dan perawatan bangunan, karena akan berdampak pada kualitas dan umur bangunan. Jadi pemeliharaan dan perawatan bangunan tidak hanya direncanakan dan dilakukan setelah bangunan tersebut berfungsi atau apabila sudah terjadi masalah dibangunan. Salah satu bagian dari bangunan yang perlu mendapat perhatian dalam perencanaan adalah pemilihan material penutup atap. Karena atap bangunan dalam dunia arsitektur selain berfungsi sebagai keamanan dan perlindungan dari cuaca juga untuk menambah keindahan bangunan itu sendiri.

Apabila tidak memahami karakteristik material yang digunakan akan menyebabkan terjadinya kebocoran dan atau mengakibatkan kerusakan pada struktur atap, plafond dan instalasi yang berada dibawahnya sehingga mengurangi keindahan dan kualitas bangunan. Salah satu material penutup atap bangunan yang sering dipakai adalah dak beton karena dianggap mempunyai kemanan yang tinggi dan lebih tahan lama dibanding material lainnya.

Namun pada kenyataannya atap beton sering terjadi kebocoran, hal ini disebabkan oleh karakteristik beton padasaat proses pengeringan mengalami penyusutan sehingga mengakibatkan retakan pada permukaan beton dan khususnya didaerah yang rawan retak, yaitu plat beton itu sendiri, sudutan dan pertemuan antara pipa PVC yang sering digunakan untuk roofdrain atau talang air. Maka perlu memperhatikan perencanaan pembuatan atap dak beton yang baik. Berikut ini adalah beberapa tips untuk mendapatkan atap beton yang baik dan tahan bocor:

1. Perhitungan besaran kolom, balok, pembesian dan kekuatan dak beton dilakukan khusus oleh ahli struktur bangunan.

2. Pemilihan Kayu penopang cetakan beton sebagai penyangga utama saat pengecoran harus kuat, contoh menggunakan kayu dolken dengan jarak antara 50 - 60 cm atau scaffolding karena saat pengecoran tidak boleh terjadi pergeseran yang akan mengakibatkan kerusakan dak beton.

3. Papan bekesting menggunakan ketebalan antara 2 ñ 3 cm dengan lebar 15 - 20 cm lalu pastikan rangkainnya tersusun kuat agar tidak terjadi kerusakan atau ambrol saat pengecoran berlangsung.

4. Pada saat pelaksanaan perlu diperhatikan juga ikatan kawat bendrat disetiap pertemuan besi tulangan baik pada kolom, balok maupun dak beton sehingga secara keseluruhan terikat kuat.

5. Ketinggian balok terhadap dak beton ± 25 cm agar terjadi ikatan langsung dan kuat pada sudutan tersebut.

6. Gunakan beton dengan campuran dari semen, pasir, dan split dengan perbandingan kira-kira 1:2:3 dan ketebalan cor beton ± 12 cm. Jika dibutuhkan, gunakan pengeras beton dengan takaran sesuai petunjuk dikemasan. Selain itu juga hati-hati penggunaan ratio air pada campuran tersebut karena apabila telalu banyak mengakibatkan kualitas beton berkurang.

7. Rencanakan pengecoran dak beton dengan kemiringan yang diarahkan ketitik-titik roofdrain dan atau talang agar air dapat mengalir langsung dan tidak terjadi genangan yang lama dengan akibat air dapat merembes kedalam dak beton.

8. Pada saat proses pengeringan lakukan perendaman ± 7 hari kemudian penyiraman secara berkala sampai beton keringsesuai standart.

9. Rencanakan penggunaan lapisan waterproofing yang sesuai kebutuhan diseluruh atap dak beton, tapi sebelumnya perlu dilakukan pembersihan dak beton dari kotoran dan debu.

10. Perlunya perlakuan khusus/treatment pada daerahrawan kebocoran yaitu :
- Retakan pada dak beton yang ada perlu digrouting dengan lebar dan kedalaman ± 0,5 - 1 cm lalu ditutup/isi menggunakan waterproofing.
- Sudutan perlu dibuat cekung agar air tidak rembes langsung lalu diwaterproofing setinggi balok pada plat dak beton.
- Disekeliling pertemuan pipa PVC untuk roofdrain dengan dak beton dibagian atas perlu disiapkan alur(grouting) sedalam ± 0,5-1 cm untuk ditutup / isi material waterproofing yang mampu merekatkan PVC dan beton.

11. Rencanakan uji rendam selama 3-4 hari setelah waterproofing kering untuk mengetahui lebih dini ada atau tidaknya kebocoran.

12. Pada tahap akhir perlu dilapisi plesteran sesuai kemiringan atap dak beton lalu diaci kasar agar tidak terkena sinar matahari langsung dan atau goresan benda tajam pada lapisan waterproofingnya, karena apabila terjadi dikhawatirkan atap dak beton akan mengalami kebocoran. 

Clearance PromotionBuy NowSpecial DiscountPromo Decra
Order Now Informasi tehnik Join Us