Salah satu hal yang sangat penting dan harus dikuasai oleh seorang yang bekerja sebagai seorang arsitek, kontraktor atau tukang yang bergerak di dunia konstruksi bangunan adalah bagaimana cara menghitung luasan atap sebuah bangunan. Hal ini penting, karena kesalahan dalam menghitung luasan atap sebuah bangunan, bisa berakibat fatal, yang menimbulkan kerugian di kedua belah pihak, baik sebagai konsumen atau pemilik rumah, maupun sebagai arsitek, kontraktor atau tukang. Kita perlu teliti dalam menghitung setiap bagian dari sebuah bangunan, termasuk dalam menghitung luasan atapnya.
Seperti yang kita ketahui atap merupakan salah satu unsur penting di dalam bangunan yang akan kita rancang. Atap mempunyai fungsi dan peranan penting dalam melindungi kita dari panas matahari, air hujan, dan benda-benda lain yang bisa jatuh dari atas dan masuk ke dalam rumah. Sebelum kita membahas lebih jauh, sebaiknya kita lihat beberapa bentuk atap bangunan, yaitu: atap pelana, atap perisai/limas (seperti atap rumah adat joglo), atap flat (contoh : bentuk miring / datar), atap khusus (contoh : gedung MPR, rumah adat Batak, rumah Tongkonan Toraja).
Berikut adalah beberapa jenis bahan penutup atap yang biasa digunakan untuk bangunan di Indonesia, yaitu : Atap Ringan, seperti : Jerami, Ijuk, Seng, Asbes, Polycarbonat. Atap Sedang, seperti : Genteng Tanah, Genteng Keramik, Genteng Beton, Genteng Kayu, genteng bambu (rumah adat Tongkonan Toraja). Atap Berat, seperti : Dak Beton Cor. Satu hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah semakin berat bahan penutup atap yang digunakan, semakin besar resiko untuk tertimpa benda berat, bila atap tersebut roboh akibat terjadinya gempa bumi.
Berikut adalah tips praktis menghitung luasan atap bangunan untuk atap flat, limas, pelana dan perisai :
1. Cara menghitung luasan atap Flat datar.
Cara ini pada umumnya dipakai untuk rumah dengan dak beton cor. Adapaun cara perhitungannya adalah sebagai berikut :
Rumus :
Kebutuhan luasan atap = Panjang x Lebar
Misalnya sebagai contoh, rumah dengan ukuran 6m x 10m dan overstek atap 0.8 m, maka perhitungan luasan atapnya adalah sebagai berikut:
= (6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m
= (7.6m x 11.6m)
= 88.16 m2
2. Cara menghitung luasan atap limas/perisai/pelana.
Untuk menghitung luasan atap bangunan yang berbentuk limas/perisai/pelana, kita dapat menggunakan rumus berikut :
Kebutuhan luasan atap = (Panjang x Lebar) / Cos (z)
dimana : z adalah sudut kemiringan atap
Contoh rumah dengan ukuran 6m x 10m dan overstek atap 0.8m
Sedang sudut kemiringan atap 30 derajat.
Maka perhitungan luasan atapnya adalah sebagai berikut :
= ((6 + 1.6)m x (10 + 1.6)m) / (Cos 30)
= (7.6m x 11.6m) / (Cos 30)
= 88.16 m2 / 0.866
= 101.80138 m2
Catatan :
Rumus ini masih bisa dipakai untuk menghitung pada atap rumah yang berbentuk campuran perisai dan pelana.
Severity: Notice
Message: Trying to get property of non-object
Filename: blog/index.php
Line Number: 62