Atap merupakan salah satu bagian paling vital dari rumah yang memiliki fungsi sebagai penutup ruangan dari terpaan angin, terik matahari dan hujan. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan atap rumah yang tepat untuk mendukung kenyamanan, apalagi ketika musim hujan tiba. Sebagai penutup ruangan, keberadaan atap rumah sangat berpengaruh pada kenyamanan hunian. Untuk menghindari timbulnya masalah, seperti kebocoran ketika hujan turun, memilih atap yang tepat menjadi salah faktor yang seharusnya diprioritaskan oleh seseorang ketika membangun rumah.
Melihat fungsinya yang sangat vital tersebut, perlu cermat dan berhati-hati ketika memilih jenis dan bahan atap yang saat ini sangat beragam untuk dipasang pada rumah. Selain itu, pemasangan atap dengan kemiringan yang tepat juga perlu diperhatikan untuk menghindari masalah pada atap, seperti menghindari tempias air ketika hujan ataupun mencegah terjadinya kebocoran.
Bahan atap atau genteng rumah bervariasi, mulai terbuat dari tanah liat, keramik, asbes, alumunium, metal, sirap, seng hingga beton. Masing-masing bahan tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri. Untuk atap yang terbuat dari tanah liat dapat menyerap dan melepaskan panas dalam waktu relatif lambat, sehingga membuat rumah menjadi sejuk. Sementara atap dari bahan metal maupun alumunium terbilang cepat dalam menyerap dan melepaskan panas. Namun, genteng dari tanah liat memiliki risiko kebocoran lebih besar jika dibandingkan atap dari bahan metal maupun alumunium. Karena genteng tanah liat dimensinya kecil-kecil, risiko bocor atau tampias air saat hujan lebih besar. Sementara atap dari bahan metal dimensinya lebih besar sehingga risiko kebocoran lebih kecil. Untuk mengeliminasi risiko kebocoran pada rumah yang menggunakan genteng dari tanah liat, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan, seperti memakai rangka atap dari bahan metal, bukan dari kayu. Rangka atap dari metal sambungannya tidak banyak sehingga risiko kebocoran juga jauh lebih kecil. Cara lainnya adalah dengan memasang alumunium foil atau alumunium sheet pada reng atap.
Atap dari bahan metal murni berupa baja yang dilapisi dengan alumunium. Jenis atap seperti ini biasanya disebut dengan nama galvanis. Motif atau desain atap galvanis saat ini bentuknya menyerupai genteng dari tanah liat. Jenis atap seperti ini memiliki lebar maksimal satu meter dengan panjang hingga 12 meter. Selain itu, ada atap baja lapis bertekstur yang berfungsi mengurangi panas dan suara hujan. Selain pertimbangan memiliki fungsi maksimal sebagai penutup rumah, ada sebagian kalangan yang memilih atap dengan pertimbangan desain dan warna tertentu untuk mendukung estetika hunian.
Severity: Notice
Message: Trying to get property of non-object
Filename: blog/index.php
Line Number: 62