Kuda-kuda dari baja ringan layak jadi pilihan pengganti kuda-kuda dari kayu. Meskipun memiliki kekurangan, baja ringan dianggap lebih murah, mudah dipasang, serta tahan rayap. Kebanyakan, rumah di Indonesia menggunakan kayu sebagai kuda-kuda rumah. Namun, tahun 2000 kedudukan kayu mulai digeser oleh baja ringan. Tak hanya rumah, tapi juga kantor dan sekolah memilih mengganti kuda-kuda kayunya dengan baja. Kepopuleran rangka dari baja ini mulai terasa empat tahun kemudian. Karena selain pemasangannya mudah, harganya pun terjangkau.
Banyak kelebihan yang dimiliki baja ringan. Beratnya sekitar 9-10 kg/m2. Sementara kuda-kuda kayu beratnya kurang lebih 15-18 kg/m2. Harganya berkisar antara Rp 140-200 ribu/m2, tergantung model, ukuran, jenis atap, bentangan. Minimal sama dengan kualitas kayu kamper medan dan bengkirai.Baja ringan bersifat structural system, atau dijual dengan sistem terpasang. Supaya aman, karena berhubungan dengan nyawa di atas kepala kita. Jadi, yang memasang pun harus tukang yang telah dilatih. Pemasangan oleh orang yang ahli ini bisa dimengerti, karena dibutuhkan kehati-hatian serta ketelitian tinggi untuk memasangnya. Berbeda dengan kuda-kuda kayu, yang hampir semua tukang bisa memasang sendiri. Ya mungkin saja, beberapa tahun ke depan banyak orang bisa memasang baja ringan sendiri.
Sistem kerja baja ringan adalah kuda-kudanya menumpu di atas ring balok bagian atas. Begitu masuk bagian tersebut akan membuka dan mengikat hingga hasilnya akan kuat. Proses penyambungan dilakukan dengan self driving screw, hingga proses fabrikasi menjadi cepat dan mudah tanpa perlu dilas atau dibor terlebih dahulu.
ALTERNATIF BARU PENGGANTI KUDA KUDA KAYU
Baja ringan sebagai alternatif baru material rangka atap akhir-akhir ini makin populer dan bahkan menjadi trend tersendiri, ditandai dengan banyaknya jumlah merk rangka atap baja ringan di Indonesia. Di satu sisi, jumlah merk yang banyak itu membuat konsumen bisa bebas memilih mana yang dianggap paling cocok dengan kebutuhan ataupun dana yang tersedia. Tetapi di sisi lain, banyaknya merk tersebut juga mengakibatkan terjadinya perang harga yang bisa merugikan konsumen. Mengapa? Karena sudah banyak penjual rangka atap baja ringan yang menurunkan standar kualitasnya agar harganya menjadi miring. Penurunan standar kualitas itu tentu saja sangat membahayakan. Sudah banyak berita mengenai robohnya rangka atap baja ringan di berbagai lokasi, bahkan beberapa di antaranya diberitakan di surat kabar. Salah satu penyebab munculnya kualitas non-standar itu adalah karena sampai saat ini di Indonesia belum ada peraturan (building codes) untuk struktur bangunan dengan baja ringan. Kalau begitu, bagaimana sebaiknya memilih rangka atap baja ringan? Bagaimana kita tahu bahan yang digunakan benar-benar memenuhi syarat? Bagaimana seharusnya cara pemasangan yang benar? Kalau sampai roboh siapa yang bertanggung jawab? Dalam memilih rangka atap baja ringan yang berkualitas, perlu diperhatikan beberapa hal penting sebagai berikut :
1. Mutu Baja Karena ketebalan profil baja ringan sangat tipis (yang beredar di Indonesia berkisar 0,5 sampai 1 mm), bahan baja yang harus dipakai adalah baja mutu tinggi atau biasa disebut HI-TEN (High Tension Steel).
2. Lapisan di Indonesia yang umumnya dipakai adalah lapisan Z (Zinc) yang sering disebut Galvanis atau lapisan AZ (Alumunium dan Zinc). Masing-masing lapisan punya kelebihan maupun kekurangan sendiri. Banyak orang salah mengerti bahwa bahan Alumunium Zinc lebih baik daripada Zinc (Galvanis), padahal yang menentukan adalah ketebalan lapisan yang dipakai, bukan jenisnya.
3. Desain stuktur karena perilaku strukturnya yang berbeda, struktur rangka atap baja ringan tidak bisa dihitung menggunakan software analisis struktur untuk konstruksi baja tebal yang umum dipakai. Sistem pengaku / bracing dan murplat (Top Plate) rangka atap baja ringan dibuat dari baja tipis, meskipun telah dibuat menjadi bentuk profil yang kokoh, kekuatannya tinggi tetapi kekakuannya lemah (dibanding balok kayu misalnya). Dengan kekakuan yang lemah, struktur rangka atap baja ringan harus dilengkapi dengan batang pengaku / bracing yang cukup. Banyak kasus rangka atap baja ringan yang roboh akibat kurangnya batang pengaku/bracing ini.
Alat Sambung (Self Drilling Screw) dan Pemasangannya salah satu bagian terpenting dari struktur rangka atap baja ringan. Self Drilling Screw (SDS), atau sekrup dengan ujung penembus baja tanpa mur. Untuk baja tipis, SDS yang dipakai harus jenis khusus dengan alur yang kasar, dan adanya ruang di bawah kepala baut. Alur yang kasar akan membuat baja tipis tersusun di antara alur (bukan dirusak oleh alur), sehingga SDS mampu memikul beban yang besar di sambungan. Hal lain yang juga penting adalah bahwa pemasangan SDS harus memakai alat khusus berupa screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi. Tanpa adanya kontrol torsi, SDS beresiko kehilangan fungsinya karena aus (overtighten), di mana keadaan ini amat berbahaya. Jadi dalam memilih rangka atap baja ringan yang akan kita pakai, pengalaman dan merk yang bisa dipercaya jauh lebih baik dan lebih penting dibanding dengan harga yang asal murah, salah satunya gunakan Top Truss, rangka baja ringan dengan kualitas yang terjamin dan bergaransi 10 tahun.
Severity: Notice
Message: Trying to get property of non-object
Filename: blog/index.php
Line Number: 62