Tradisi Unik Menyambut Lebaran Di Indonesia

On 2016-06-28, in Berita, by rainbow

Lebaran adalah salah satu momen paling penting bagi masyarakat seluruh dunia termasuk di Indonesia yang beragama Islam. Dalam menyambut hari kemenangan di berbagai daerah Indonesia selalu menggelar berbagai tradisi yang unik dan meriah. Lantas apa saja tradisi unik yang dilakukan di berbagai daerah Indonesia yang membuat lebaran di kampung lebih menyenangkan. Berikut beberapa tradisi unik di Indonesia:

1. Meriam karbit, tradisi mengusir kuntilanak ala Pontianak

Warga Pontianak mengadakan festival meriam karbit tepat di saat malam takbiran. Di mana saat malam takbiran, ratusan meriam yang terbuat dari bambu dan diberi karbit dijejerkan di pinggir Sungai Kapuas. Meriam-meriam itu lalu disulut sehingga tampak seperti perang. Festival meriam karbit itu sendiri digelar untuk mengenang pendiri Kota Pontianak, Sultan Syarif Abdurahman Alkadri.

2. Meugang, tradisi berbagi makanan dari Aceh

Meugang adalah tradisi turun temurun yakni memasak daging yang kemudian dibagikan kepada kaum dhuafa serta dimakan bersama-sema keluarga. Meugang juga bisa dilakukan secara berkelompok dengan menyembelih sapi atau kambing.

Grebeg Syawal

3. Grebeg Syawal & rebutan gunung lanang di Yogyakarta

Usai lebaran, di Yogyakarta selalu ditandai dengan perayaan Grebeg Syawal. Tradisi turun temurun ini diawali dengan keluarnya Gunungan Lanang (Kakung) dan dibawa ke Mesjid Gede Keraton Nyayogyakarta untuk didoakan. Gunung Lanang tersusun dari sayuran, buah-buahan dan hasil bumi lainnya. Gunungan ini akan dikawal oleh prajurit keraton. Setelah selesai didoakan, warga akan berebut untuk mendapatkan isi gunungan. Mereka percaya jika memperoleh sayuran, buah-buahan dan hasil bumi lainnya dari gunungan tersebut akan mendapat berkah dan ketentraman

4. Tradisi bakar gunung di Bengkulu

Warga Bengkulu punya tradisi unik untuk menyambut datangnya hari raya Idul Fitri atau lebaran. Warga Bengkulu menyebut tradisi ini Ronjok Sayak atau bakar gunung api.  Ronjok Sayak atau bakar gunung api menggunakan batok kelapa yang disusun seperti tusuk sate hingga menjulang. Batok kelapa yang sudah disusun di depan rumah warga itu lalu dibakar. Karena ini disebut bakar gunung api.

5. Tradisi Batobo di Riau

Lebaran memang lekat dengan mudik. Maka dari itu warga Kampar, Riau, punya tradisi Batobo yang masih dilestarikan hingga sekarang. Saat ada rombongan pemudik yang datang, akan dilakukan upacara penyambutan dengan cara mengarak pemudik menggunakan rebana menuju tempat buka bersama.

Pawai pegon

6. Pawai pegon di hari ketujuh lebaran ala Jember

Warga Jember selalu menyelenggarakan pawai pegon atau pedati (kereta yang ditarik sapi) di hari ketujuh lebaran. Tradisi dimulai dengan menghias puluhan hingga ratusan pedati dengan janur kuning. Warga lalu beramai-ramai naik pedati menuju pesisir pantai. Setibanya di pantai Watu Ulo, warga lalu bersama-sama menyantap ketupat.

7. Bedulang, Pesta Makan di Bangka

Usai bermaaf-maafan, masyarakat Bangka memiliki cara unik untuk dinikmati bersama. Makan Begawa yang berarti makan bersama, tetapi karena penyajiannya dengan dulang atau tudung saji maka disebut juga Makan Bedulang. Makan Bedulang tidak boleh menggunakan sendok, maka diwajibkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Mencuci tangan juga ada aturan sendiri yakni orang paling tua harus mendapat urutan pertama dan yang muda mendapat giliran paling akhir.

8. Tumbilotohe di Gorontalo

Tumbilotohe adalah tradisi pasang lampu minyak sebagai tanda bakal berakhirnya bulan suci Ramadhan di Gorontalo, biasa dilaksanakan pada tiga malam terakhir menjelang Hari Raya Idul Fitri. Berasal dari kata ’tumbilo’ yang berarti pasang dan ‘tohe’ berarti lampu. Lampu-lampu minyak yang dipasang di tanah lapang disusun dengan berbagai formasi hingga membentuk gambar masjid, kitab suci Alquran dan kaligrafi yang mempesona.

Perang Topat

9. Perang Topat, NTB

Perang Topat atau Perang Ketupat biasanya berlangsung sekitar seminggu setelah Lebaran. Tradisi tersebut merupakan ritual turum temurun di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ciri khasnya tentu saja perang ketupat atau saling melempar ketupat. Ada beberapa kali Perang Topat dalam setahun. Namun Perang Topat saat Lebaran umum disebut sebagai Lebaran Topat.

Nah itulah kawan, keunikan keunikan yang ada di Indonesia dalam menyambut hari raya lebaran. Memang hari kemenangan umat Islam harus dirayakan dengan meriah, semoga di tahun ini bisa menjadi lebaran yang lebih bermakna dari tahun kemarin.

Tags : tradisi
unik
lebaran
indonesia
Clearance PromotionBuy NowSpecial DiscountPromo Decra
Order Now Informasi tehnik Join Us