Sebagai elemen terluar bangunan, atap harus dapat merespons kondisi cuaca. Apalagi di Indonesia yang memiliki iklim tropis. Sebagai referensi, berikut beberapa tips memilih dan membangun atap yang sebaiknya diperhatikan. Di Indonesia, atap dibuat miring agar dedaunan yang rontok di atas atap dapat turut terbawa air hujan tanpa harus dibersihkan secara khusus. Hal ini memperkecil risiko terjadinya talang air tersumbat sampah dedaunan. Atap yang banyak digunakan pada bangunan tropis adalah atap pelana, atap perisai, dan pergola yang menaungi tuang dalam dan menahan teriknya sinar matahari.
lebih lanjut »Secara kasat mata, ciri khas sebuah rumah seringkali dilihat dari bagian atasnya yaitu pada bagian atap. Keberadaan atap sebagai penutup rumah menjadi nilai tersendiri pada bangunan. Selain memperindah bentuk bangunan, kehadiran atap juga memiliki fungsi penting sebagai pelindung rumah dari terpaan angin, panas, maupun hujan.
lebih lanjut »Atap Galvalum
Galvalum yaitu singkatan dari galvanis dan aluminium. Galvalum diketahui sebagai penutup atap dan juga pafond. Galvalum berbentuk seng bulat lingkaran kemudian dicetak dengan bermacam-macam wujud, seperti kanal C, kanal U dan lain-lain. Galvalum mengacu pada material baja dengan pelapisan yang mengandung faktor almunium dan zinc, terdiri dari 55% unsur coatingnya merupakan alumunium 43, 5% merupakan faktor seng/zink dan 1, 5% unsur silikon.
lebih lanjut »