Musim hujan sudah tiba, saat-saat seperti inilah biasanya kita mengetahui ada tidaknya kebocoran pada atap. Saat terjadi kebocoran pada atap, tentunya penghuni rumah akan merasa tidak nyaman, apalagi kalau rumah tersebut tidak di tempati. Kebocoran atap bisa terjadi karena banyak faktor, tidak selalu karena genteng yang pecah, melorot atau pemasangan yang kurang rapat, bisa juga karena nok, wuwung, talang, dak beton. Karena memang ada banyak komponen yang menjadi satu kesatuan sebagai penutup atap.
lebih lanjut »Rumah-rumah yang telah berusia puluhan tahun sering mengalami kerusakan di beberapa bagiannya. Maka, cepat atau lambat bagian-bagian tersebut harus segera diperbaiki. Dan salah satu bagian dari rumah yang perlu mendapat perhatian adalah atap rumah. Usia rumah yang sudah mencapai puluhan tahun tentu berdampak pada kondisi atap yang sudah tak sekokoh tatkala masih baru. Setelah bertahun-tahun terkena paparan matahari dan perubahan cuaca, maka atap ini dapat menjadi retak, pecah, atau bahkan kurang rekat antara penghubung satu dengan yang lain.
lebih lanjut »Arsitek manapun pasti akan mengutamakan supaya kerangka atap awet dulu sebelum bagian rumah lainnya dipercantik. Logikanya sederhana, apabila dibalik, bagian rumah lainnya bagus sedangkan atapnya sering bocor, tentu jadi masalah yang merembet kemana-mana. Karena itulah, usaha untuk memaksimalkan kualitas atap termasuk rangkanya ini wajib diutamakan.
Bahan pembuat kerangka atap sendiri bermacam-macam. Namun saat ini, yang paling populer adalah baja ringan dan kayu. Kayu sudah sejak dulu digunakan sebagai rangka, sedangkan baja ringan termasuk inovasi yang baru menjadi trending belakangan ini.
lebih lanjut »